Rabu, 05 Desember 2012

Abstraksi Data (Basis Data)




Berhubung saya mempunyai sejumlah tugas tentang basis data, salah satunya adalah abstraksi data. Jadi kali ini saya akan memberikan sedikit gambaran tentang abstraksi data dalam sisten basis data. Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk menyediakan fasilitas untuk view data secara abstrak bagi penggunanya. Namun bagaimana sistem menyimpan dan mengelola data tersebut, hanya diketahui oleh sistem itu sendiri. Abstraksi data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data.

Berikut ini tiga level abstraksi data yang ditampilkan dalam sebuah bagan beserta dengan contohnya :

1.      Level fisik / Internal level
Merupakan level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sebenarnya sebuah data disimpan. Pada level ini kita melihat data sebagai gabungan dari struktur dan data itu sendiri.  Misalkan Kita memiliki sebuah data mahasiswa. Pada level ini data mahasiswa dipandang dengan memperhatikan bahwa dalam data tersebut ada atribut Nama yang disimpan dengan tipe data varchar sebesar 20 byte dan NIM dengan ukuran 35 byte.

2.      Level Konseptual atau level logik
Merupakan level berikutnya pada abstraksi data, menunjukkan data apa yang disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut. Misalkan kita memiliki 2 data masing-masing berupa data mahasiswa dan data dosen. Maka pada level ini kita melihat apa saja saja isi dari data mahasiswa tersebut misalkan namanya = Ilham dan NIM = 13020110154. Dan pada tabel dosen kita melihat isi datanya misalkan nama_dosen = Syahrul Mubarak, S.Kom dan NIP = 132184934403. Selain melihat isi kedua data tersebut, dapat juga dilihat apakah ada relasi (hubungan) antara keduanya.

3.      Level view / eksternal level
Pada level ini menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan database, hal ini dikarenakan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database. Misalnya dalam database fakultas ada file mahasiswa, file dosen, file karyawan, file mata kuliah, file gaji dan file lainnya. Maka pemakai dalam level ini hanya menggunakan satu atau sebagian tabel dari keseluruhan tabel yang ada di database fakultas. Misalnya bagian gaji hanya menggunakan file gaji dan tidak menggunakan file mata kuliah karena tidak dibutuhkan.

Kamis, 22 November 2012

Belajar Bahasa Jepang Part. 1


 Kali ini saya akan berbagi sedikit tentang Jepang. Yach, mula-mula kita akan belajar bersama tentang bahasa mereka. Yukkk kita mulai. :)

     1.     Kalimat dasar
Saat pertama kali mempelajari bahasa jepang, hal yang terpenting yang harus kita perhatikan adalah apakah kalimat tersebut memiliki kata kerja atau tidak.
Nah, pada pembelajaran tingkat dasar kali ini kita akan mempelajari kalimat yang tidak menggunakan kata kerja. 

Kalimat tersebut berpola :

Tanda ~ dalam bahasa jepang disebutkan nani nani jadi, pola diatas diucapkan dengan nani nani wa nani nani desu.
 
Melihat pola diatas akan muncul pertanyaan, KATA sebelum WA itu apa dan sebelum DESU itu apa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah.


 

Jadi, dalam bahasa jepang setelah subjek itu selalu diikuti dengan WA, jadi setelah pokok kalimat ataupun topik kalimat itu selalu diikuti WA.

WA itu sendiri dalam bahasa indonesia memang tidak memiliki arti yang jelas, tapi kalau dalam bahasa inggris WA itu diartikan to be atau kadang diartikan sebagai adalah.

Kemudian antara WA dan DESU itu adalah Predikat (bisa dilihat pada gambar pola diatas).

Contoh kalimat bahasa Indonesia :

Saya Siswa                          

Jika diterapkan dalam bahasa jepang maka :

Saya WA Siswa DESU.

DESU itu sendiri merupakan kalimat penutup apabila kalimat tersebut tidak memiliki kata kerja.

Jadi kalau diterjemahkan dalam bahasa jepang maka :

Watashi WA gakusei DESU.

CONTOH LAIN :
  •  Anata wa isha desu              ( kamu dokter )
  •  Kore wa warui desu              ( ini jelek )
  •  Pen wa hitotsu desu             ( pulpen satu )

POLA NEGATIF
Bila diterapkan ke dalam pola negatif (bukan atau tidak), maka polanya seperti berikut :

Contoh :
  • Kanojo Wa Kashu ja arimasen      ( dia <perempuan> BUKAN penyanyi)
  • Okasan wa isha ja arimasen          ( Ibu bukan dokter)
  • Otosan wa kaishain ja arimasen   ( ayah bukan karyawan)


POLA KALIMAT TANYA
Selanjutnya untuk Pola kalimat tanya adalah :




Contoh :
  • Anata wa gakusei desu ka ?            ( apakah kamu siswa )
  • Okasan wa isha desu ka ?               ( apakah ibu dokter )
  • Ano hito wa dare desu ka ?             ( orang itu siapa )
  • Kore wa nan desu ka ?                    ( ini apa )
  • Kanojo wa kashu ja arimasen ka   ( apakah dia bukan penyanyi )

Ok, inilah pola kalimat dasar dalam bahasa jepang. Sebagai penutup saya akan merangkup sedikit kosakata yang dipakai pada contoh diatas, jangan lupa dihapalkan yach.

















 
Sekian dulu.. nanti dilanjut pada session berikutnya. Makaasih.... :)

Selasa, 20 November 2012

Menyulap Botol Bekas Menjadi Karya Seni Bernilai tinggi

 Kali ini saya akan memberikan ilmu yang saya dapat dari tetangga kamar saya sewaktu masih duduk di bangku SMK (dulunya masih disebut STM sich).. :)

Jadi, disini kita akan membuat sebuah karya seni yang nilainya tinggi dan pastinya cukup keren untuk disimpan di kamar.

Yach langsung saja tanpa banyak basa-basi.

Kita akan mencoba memanfaatkan botol bekas di variasikan dengan mengunakan lampu LED.. ya tentu saja dengan biaya yang cukup murah, hanya di butuhkan sedikit waktu dan kesabaran. untuk lebih jelasnya saya akan memberikan tips beserta caranya seperti di bawah ini :
Berikut material yang di butuhkan :
  1. Botol bekas (warna apa saja, tapi sesuaikan dengan warna lampu LED yang akan anda gunakan) agar mendapatkan efek sinar yang lebih indah)
  2. 8 bji lampu LED (dengan warna apa saja sesuikan dengan warna botolnya)
  3. kable secukupnya
  4. kawat solder
  5. Resistor , cap 100 Ohm
  6. Switch On-Off
  7. Kaca bening bekas yang sudah di pecah menjadi bagian-bagian kecil.
Alat-alat yang di butuhkan :
  1. Solder
  2. Bor tangan
  3. Hot gun glue

Kalau semua materail dan alat-alat yang dibutuhkan sudah lengkap, maka ikuti langkah2 berikut ini :

langkah 1
Pertama-tama kita susun dulu rangkaian lampu LED nya tadi mengikuti skema seperti di bawah ini :


Setelah kita selesai menyusun rangkaian lampu-lampu LED tadi mengikuti skema gambar seperti diatas sebaiknya dilakukan test dulu, untuk memastikan bahwa seluruh lampu yang di rangkai tadi menyala semua. Jika sudah dipastikan semuanya baik, maka kita baru menuju ke langkah berikutnya.


setelah rangkain tadi kita susun dan dipastikan menyala kita beri lem lilin dengan mengunakan hot gun tadi untuk menjaga agar rangkain tadi ridak rusak saat kita memasuki langkah berikutnya.

Langkah 2
Langkah kedua adalah menyiapakan botol yang akan kita jadikan rumahan buat lampu LED tadi.. siapkan botol yang sudah kita sediakan. Botol tersebut akan kita beri lubang untuk tempat kabel dengan mengunakan bor tangan. sebaiknya pada waktu kita melakukan pengeboran kita meletakan botol tersebut di tempat yang kokoh saran saya mengunakan ragum jepit, untuk menghidari botol tersebut pecah waktu proses pengeboran dan menguragi resiko kecelakan kerja .


Pada waktu proses pengeboran sebaiknya di beri minyak sayur tau oli di tempat lobang yang sedang dalam proses pengeboran tadi, di samping berfungsi sebagai pelumas, juga dapat mengjindari kita menghisap serbuk2 kaca akibat dari proses pengeboran tadi.. remeber safety first!!
setelah selesai dan lobang ya sudah siap seperti gambar diatas maka kita masuk ke langkah berikutnya :

Langkah 3
langkah berikutnya adalah memasuka rangkaian tadi kedalam botol yang sudah di bor tadi.. masukan ujung rangkain tadi yang merupakan kabel untuk power suplaynya dahulu dan keluarkan melalui lobang yang sudah kita bor tadi. seperti gambar dibawah ini :


setelah selesai sebaiknya kita melakukan pengecekan apakah lampu-lampu led tersebut menyala semua.

kemudian kita tarik lampu2 yang sudah dipastikan ok tadi kedalam botol.


oke.. setelah selesai mari kita memasuki langkah berikutnya:

Langkah 4
Langkah berikutnya adalah mengisikan potongan-potongan kaca bekas yang sudah di hancurkan menjadi kecil tadi kedalam botol, kaca-kaca ini berfunsi untuk membiaskan sinar yang di pancarkan dari lampu led tadi untuk mendapatkan efek sinar yang menakjubkan.


Pada saat memasukan potongan-potongan kaca tadi sebaiknya anda mengunakan sarung tangan untuk menghidari tangan anda terluka, dan pada saat proses memasukan potongan-potongan kaca tadi pastikan bahwa rangkaian lampu tadi tepat berada ditengah-tengah. setelah selesai maka kita akan memasuki langkah terakhir yaitu finising..

Langkah 5
Ini adalah proses terakhir untuk project ini, kita akan memberikan tutup pada botol tersebut agar nampak seperti botol yang baru, dan memperindah bentuknya pada saat kita meletakannya sebagai hiasan di rumah.


Pengunjung